Nama lengkap kitab “Al-Iqna’” (الإقناع) adalah “Al-Iqna’ fi Halli Alfazhi Abi Syuja’” (الاقناع في حل ألفاظ أبي شجاع). Lafaz “iqna’” adalah mashdar “aqna’a” yang bermakna “memuaskan”. Jadi, dengan judul itu, pengarang memaksudkan agar orang yang membaca sudah merasa cukup dan puas dengan penjelasan yang ada di dalamnya sehingga tidak perlu bertanya-tanya lagi terkait memahami kalimat-kalimat yang terdapat pada “Matan Abu Syuja’”.
“Al-Iqna’ adalah kitab fikih bermazhab Asy-Syafi’i yang merupakan syarah untuk kitab “Matan Abu Syuja’”. Dari sisi posisinya sebagai syarah, kedudukannya seperti kitab “Fathu Al-Qorib” karya Ibnu Al-Ghorobili/Ibnu Qosim Al-Ghozzi, “Kifayatu Al-Akhyar” karya Al-Hishni, “Tuhfatu Al-Labib” karya Ibnu Daqiqi Al-‘Id, “An-Nihayah” karya Waliyyuddion Al-Bashir dan semisalnya. Hanya saja, kitab “Al-Iqna’” bisa digolongkan syarah panjang (“muthowwal”) meskipun juga tidak terlalu panjang lebar. Kitab “Al-Iqna’” tidak seringkas “Fathu Al-Qorib” atau pertengahan seperti “Kifayatu Al-Akhyar”. Al-Ghozzi menyebutnya sebagai “syarhun muthowwalun hafil” (syarah panjang nan padat)
Motivasi penulisan “Al-Iqna’” adalah atas permintaan kawan-kawan dan murid-murid Asy-Syirbini yang sering mengkaji ilmu bersama beliau. Asy-Syirbini diminta agar berkenan membuat syarah untuk “Matan Abu Syuja’” yang bisa mengurai ungkapan-ungkapan yang sulit dan samar, disertai penjelasan “fawaid fiqhiyyah”, penjelasan ushul fikih, dan pembahasan soal-soal fikih aktual sebagaimana yang ditulis oleh Asy-Syirbini dalam syarah “At-Tanbih”, syarah “Minhaj Ath-Tholibin” dan syarah “Al-Bahjah”. Setelah Asy-Syirbini beristikhoroh beberapa waktu dan salat di dekat makam imam Asy-Syafi’i lalu merasakan dada telah menjadi lapang, barulah beliau memulai menulis “Al-Iqna" ini.
“Al-Iqna’ adalah kitab fikih bermazhab Asy-Syafi’i yang merupakan syarah untuk kitab “Matan Abu Syuja’”. Dari sisi posisinya sebagai syarah, kedudukannya seperti kitab “Fathu Al-Qorib” karya Ibnu Al-Ghorobili/Ibnu Qosim Al-Ghozzi, “Kifayatu Al-Akhyar” karya Al-Hishni, “Tuhfatu Al-Labib” karya Ibnu Daqiqi Al-‘Id, “An-Nihayah” karya Waliyyuddion Al-Bashir dan semisalnya. Hanya saja, kitab “Al-Iqna’” bisa digolongkan syarah panjang (“muthowwal”) meskipun juga tidak terlalu panjang lebar. Kitab “Al-Iqna’” tidak seringkas “Fathu Al-Qorib” atau pertengahan seperti “Kifayatu Al-Akhyar”. Al-Ghozzi menyebutnya sebagai “syarhun muthowwalun hafil” (syarah panjang nan padat)
Motivasi penulisan “Al-Iqna’” adalah atas permintaan kawan-kawan dan murid-murid Asy-Syirbini yang sering mengkaji ilmu bersama beliau. Asy-Syirbini diminta agar berkenan membuat syarah untuk “Matan Abu Syuja’” yang bisa mengurai ungkapan-ungkapan yang sulit dan samar, disertai penjelasan “fawaid fiqhiyyah”, penjelasan ushul fikih, dan pembahasan soal-soal fikih aktual sebagaimana yang ditulis oleh Asy-Syirbini dalam syarah “At-Tanbih”, syarah “Minhaj Ath-Tholibin” dan syarah “Al-Bahjah”. Setelah Asy-Syirbini beristikhoroh beberapa waktu dan salat di dekat makam imam Asy-Syafi’i lalu merasakan dada telah menjadi lapang, barulah beliau memulai menulis “Al-Iqna" ini.
Judul Kitab : Al Iqna'
Karya : Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Assyarbini Al Khotib
Jumlah Jilid : 2 + 1 Soft Cover
- Jilid 1
- Jilid 2
|
izin download.
ReplyDeletemohon ikhlasnya