Ihya 'Ulumiddin

Download Kitab Ihya 'Ulumiddin

Hidup pada abad ke-11 M (w. 1111 M) Imam Al-Ghazali ketika menuliskan kitab ini melihat ada situasi yang tidak ideal dalam tubuh muslim, yaitu situasi yang menyebabkan kematian ilmu-ilmu agama. Karena itu beliau menuliskan kitab ini untuk membangkitkan kembali ilmu-ilmu agamaSituasi tidak ideal yang dimaksud adalah demikian: ada tiga kelompok sarjana di kalangan umat Islam, yakni para para fuqoha (ahli fikih), ulama mutakallimin atau ahli yang membahas masalah-masalah teologi, dan ulama atau ahli filsafat. Imam Al-Ghazali melihat (hampir) tidak ada di antara ketiganya yang membantu seorang muslim untuk bisa menghayati kehidupan agama dengan sungguh-sungguh. Para fuqoha, misalnya, banyak memakai ilmunya hanya untuk mencari reputasi sosial, popularitas dan kedekatan dengan raja-raja dan kelompok bangsawan, serta kedudukan. Mereka tidak menjadikan ilmunya sebagai wasilah menuju Allah. Imam Al-Ghazali juga melihat ada tendensi demikian pada kelompok mutakallimin (teolog), yang hanya sibuk berdebat saja dan tidak mengajak muslim untuk menghayati keimanannya. Kecenderungan religiusitas yang kurang sehat tersebutlah yang menyebabkan imu-ilmu agama mati. Itulah alasan Imam Al-Ghazali pun menuliskan kitab ini. Ihya’ ‘Ulumiddin sendiri artinya “Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama”.

Kitab Ihya’ ‘Ulumiddin terbagi ke dalam beberapa kuadran, yakni:
(1) Ibadah atau ritual,
(2) Muamalat,
(3) Muhlikat, atau hal-hal yg bisa merusak atau mengacaukan hati manusia. Disebutkan bahwa bagian ini adalah ilmu psikologi menurut Imam Ghazali. Bukan psikologi sekular yang kita kenal hari ini, tetapi psikologi yang membawa manusia untuk menuju Allah Swt.
(4) Munjiyat, tindakan-tindakan yang bisa menyelamatkan kita dari godaan yang mengacaukan hati.

Jika anda berminat, kami pilihkan edisi terbitan Ibn Hazm yang di cetak satu jilid.  Silahkan download disini.